STAND PAMERAN DIREKTORAT KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DALAM INDO PET EXPO-2017
Kegiatan Indopet-Expo merupakan event besar tahunan yang bernama Indonesian Pet Animals Expo (Indo Pet Expo) yang di tuan rumahi oleh Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PBPDHI) atau The Indonesian Veterinery Medical Association (IVMA) yang pada tahun 2017 ini bekerjasama dengan Exhibition Organizer professional PT. Mavic Media Indonesia. Selain stand pameran, kegiatan Indo Pet Expo ini dilengkapi dengan kegiatan konferensi dan pameran kesehatan hewan. Kegiatan Indo Pet Expo ini juga merupakan salah satu upaya untuk melakukan hal-hal yang terbaik dalam dunia hewan kesayangan/hewan hobi dimana hewan-hewan tersebut sebagai hewan kesayangan rumah (home pets) dan hewan kesayangan yang aslinya berasal dari alam (exotic pets) yang tidak dapat dilepaskan dari konsep misi konservasi satwa liar dan lingkungan. Pada prinsipnya dalam melakukan pemeliharaan hewan harus memperhatikan jenis penyakit (zoonosis) yang dapat ditularkan dari pet, keamanan (safety) baik kemananan terhadap pet maupun pemiliknya, penerapan kesejahteraan hewan (animal welfare) artinya bahwa setiap orang yang memelihara hewan harus menerapkan prinsip-prinsip kesejahteraan hewan.
Gambar 1. Kegiatan pembukaan Indo Pet Expo Kegiatan Indo Pet Expo ini telah dilaksanakan pada tanggal 8-10 September 2017 di ICE Tangerang. Pembukaan dihadiri oleh beberapa elemen yaitu Kementerian Koordinator Pembangunan Sumberdaya Manusia Dan Kebudayaan, Direktorat Konservasi Dan Keanekaragaman Hayati, Ditjen Peternakan Dan Kesehatan Hewan (Direktorat Keswan Dan Kesmavet), PBPDHI, POLRI, BNN, Unit Canion, FKH Se-Indonesia, komunitas pecinta satwa, Perusahaan di bidang Pet animal, duta besar negara-negara sahabat, dll. Komunitas pecinta satwa yang ikut mengisi stand yaitu Tarantula Keeper, Jumbo Keong, KPSGI (Sugar Glider), ICA, Farm Fauna Karnivora Jatim, Perkumpulan Pemerhati Musang Indonesia (PEPMI), Komunitas Otter Indonesia (KOI), Aspera, Indonesian Parrot Lovers, Indonesian Rabbit Socciety, dan lain-lain.
Gambar 2. Kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner dalam stand Indo Pet Expo 2017 ini membawakan tema “Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan Manusia” dimana stand ini memperkenalkan dan mengedukasi pengunjung tentang visi Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner dan terkait implementasi kesejahteraan hewan pada pet animal yang tercermin melalui desain fotoboth, properti, brosur, permainan anak-anak dan dialog interaktif bagi pengunjung yang singgah di stand pameran. Disamping itu pameran ini dapat mengedukasi pengunjung terkait keamanan pangan hewan (pet) yang dapat dibuktikan dengan hasil pengujian laboratorium oleh Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH). PELAKSANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN PEMOTONGAN HEWAN KURBAN 1438H
Dalam upaya penjaminan keamanan daging hasil pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1438H diperlukan pengawasan teknis yang lebih intensif terkait kesehatan hewan dan tatacara penyembelihannya. Penyembelihan hewan kurban yang dilakukan mengikuti syariat Islam dan memenuhi standar teknis yang baik dapat menghasilkan daging kurban yang memenuhi kriteria ASUH (aman, sehat, utuh dan halal). Untuk dapat memenuhi kriteria ASUH, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan membentuk Tim Pemantau Hewan Kurban dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 7829/KPTS/OT.050/F/08/2017 tentang TIM pemantau hewan Kurban di wilayah Jabodetabek. Tugas TIM pemantau hewan kurban tersebut adalah melaksanakan koordinasi dengan dinas, melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan teknis kesehatan masyarakat veteriner, melaporkan hasil pelaksanaan pemantauan, dan mendokumentasikan pelaksanaan pemantauan hewan kurban. Kegiatan ini juga diikuti oleh Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan baik di propinsi, kabupaten/kota di daerah lain sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
Gambar. 1 Sosialisasi pemotongan hewan kurban di Masjid Istiqlal bersama I-News TV Hasil pelaksanaan kegiatan pemantauan hewan kurban di wilayah Jabotabek yaitu bahwa Tim yang ditugaskan dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai Tim supervisi sekaligus ikut membantu pelaksanaan kegiatan di lapangan baik pemeriksaan antemortem maupun postmortem. Disamping itu Tim juga melakukan sosialisasi tentang tatacara penyembelihan hewan kurban di beberapa wilayah pada beberapa hari sebelumnya seperti media di Talk Show singkat live di I-News TV, Road Show 7 Pulau bersama Dinas KPKP di Kepulauan Seribu, Public Awarness wilayah DKI (sekaligus launching fasilitasi model tempat pemotongan hewan kurban), dan lain-lain. Secara umum pelaksanaan pemantauan hewan kurban tahun ini berjalan dengan lancar baik dilihat dari persiapan maupun pembekalan petugasnya walaupun masih perlu dilakukan beberapa perbaikan secara bertahap. Petugas pemantauan pemotongan hewan kurban ini dilaksanakan secara terintegrasi oleh petugas dari Pusat, Dinas Propinsi, kab/kota, perguruan tinggi (mahasiswa), Kementerian Agama, TNI, POLRI, dan elemen terkait lainnya. Kenyataan riil di beberapa lokasi di lapangan masih banyak hewan yang akan disembelih tidak disertai dengan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) walaupun mungkin sudah diperiksa oleh petugas. Disamping SKKH yang menyertai saat pengiriman/penjualan oleh pedagang, ternak perlu diberikan tanda khusus sehingga mampu telusur. Oleh karena itu disini penting dilakukannya pemeriksaan antemortem (pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih dalam jangka waktu 24jam). Beberapa penyakit yang sering muncul pada ternak seperti pink eye, fasciolasis (cacing hati), bungkul paru-paru dapat di tangani dengan baik sesuai dengan ketentuan. Biasanya organ yang terkena diafkir/dibuang untuk tidak dikonsumsi.
Gambar 2. Pelaksanaan pemotongan hewan kurban dan pemeriksaan post mortem Cara pengemasan daging hasil pemotongan harus baik, menggunakan plastik yang aman untuk makanan meskipun dibeberapa daerah masih ada yang menggunakan plastik hitam, ditegur dan sarankan oleh petugas untuk tidak digunakan. Adanya berita kejadian luar biasa (mual dan muntah secara masal) di Sukabumi yang diduga setelah memakan daging kurban membuat turut prihatin berbagai pihak dan perlu di lakukan investigasi lebih lanjut apa penyebabnya. Oleh karena itu pemantauan pemotongan hewan kurban oleh Tim di tahun mendatang lebih ditingkatkan baik terkait kegiatan public awareness-nya maupun tatacara teknis pemotongan hewan kurban yang baik kepada seluruh masyarakat yang terlibat. Demikian Semoga bermanfaat (red’17). Sosialisasi Penerapan ISO 9001:2015 Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner
Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, serta ketentuan internasional yang berlaku dilakukan perubahan panduan Sistem Manajemen Mutu dari versi ISO 9001:2008 menjadi 9001:2015 guna perbaikan proses penerapan ISO secara Internasional. ISO sebenarnya bukan merupakan singkatan namun ISO berasal dari kata IOS yang merupakan kepanjangan dari International Organization of Standart. IOS berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki makna equal (sama). Ketentuan-ketentuan yang tertuang didalamnya perlu disosialisasikan kepada pengguna agar lebih mudah dipahami dan diterapkan. Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai salah satu pengguna ISO melalui SAI Global melakukan kegiatan Sosialisasi ISO 9001:2015 pada tanggal 14-15 Agustus 2017 di BPMSPH-Bogor. Gambar 1. Pemaparan materi ISO 9001:2008 dibandingkan ISO 9001:2015 Prinsip manajemen mutu ini sebenarnya adalah aturan/keyakinan yang komprehensif dan mendasar, untuk memimpin dan mengoperasionalkan organisasi, yang bertujuan untuk terus meningkatkan kinerja dalam jangka panjang dengan fokus pada pelayanan pelanggan, sambil mendesaign kebutuhan dari semua pemangku kepentingan- kepentingan lainnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan prinsip-prinsip manajemen mutu adalah focus pada pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan sumberdaya manusia, pendekatan proses, pengingkatan/perbaikan, pengambilan keputusan berbasis bukti dan manajemen hubungan. Sedangkan tujuan menerapkan ISO sendiri adalah untuk memenuhi persyaratan, tetap konsisten pada produk yang dihasilkan dengan mengutamakan proses yang baik, dan terus melakukan pengembangan dengan melakukan koreksi /perbaikan. Gambar 2. Diskusi kelompok tentang kerangka proses ISO 9001:2015 Jenis ISO untuk keperluan tertentu bermacam-macam tergantung keperluan pengguna yang dibedakan dengan cara penulisan dalam bentul nomor seri dan versi tahunnya. Secara singkat perbedaan ISO 9001:2008 yang diterapkan Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner saat ini dengan ISO 9001:2015 yaitu terletak pada peningkatan nilai output yang berguna pada pelanggan, penekanan pada resiko, penurunan penggunaan dokumen (bentuk hardcopy), persyaratan/prosedur yang lebih singkat, dan kualitas manual. Cakupan standart manajemen mutu ISO 9001:2015 meliputi ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, konteks organisasi, kepemimpinan, tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang (analisa risiko), dukungan sumberdaya, perencanaan, pemantauan/pengukuran/anev, cakupan umum (tindakan korektif dan tindak lanjut perbaikan). Semoga bermanfaat (red’17). BIMBINGAN TEKNIS PENERAPAN KESEJAHTERAAN HEWAN PADA BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG (Medan, 23-26 Agustus 2017)
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan Manusia”sebuah slogan yang mencerminkan pentingnya penerapan kesejahteraan hewan baik pada hewan ternak maupun non ternak. Kesejahteraan hewan berdasarkan Undang-Undang Nomor 18/2009 didefinisikan sebagai segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan yang dimanfaatkan manusia. Pelaksanaan fungsi kesejahteraan hewan di Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menjadi tanggung jawab Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner c.q subdit kesejahteraan hewan berdasarkan mandat peraturan menteri pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Pemerintah juga ikut mendukung Universal Declaration of Animal Welfare (UDAW) yang didukung oleh Word Society for the Protection Animal (WSPA) pada tahun 2010. Disisi lain penerapan prinsip-prinsip kesejahteraan hewan tersebut mulai ikut dipertimbangan dalam perdagangan internasional. Untuk mendukung program pemerintah tentang upaya khusus peningkatan populasi sapi (UPSUS SIWAB) khususnya bagi kelompok ternak yang menerima bantuan sapi indukan perlu diberikan pembekalan tentang pentingnya penerapan kesrawan melalui bimbingan teknis penerapan kesejahteraan hewan pada budidaya ternak sapi potong. Gambar 1. Kegiatan penyampaian materi dan diskusi interaktif Kegiatan ini di laksanakan di tiga propinsi yang merupakan daerah penerima bantuan sapi indukan Brahmancross yaitu Aceh, Riau, dan Medan. Bimbingan teknis kesrawan pertama dilaksanakan di Medan pada tanggal 23-26 Agustus 2017 yang dihadiri perwakilan dari Dinas kabupaten/kota dan kelompok ternak. Metode penyampaian yaitu dengan pemaparan materi, diskusi interaktif, dan terapan dengan melakukan kunjungan lapangan. Point-point materi yang disampaikan yaitu kontribusi kesrawan dalam peternakan, muatan materi kebijakan, optimalisasi kebutuhan pakan dan minum untuk meningkatkan produktifitas ternak, stress dan stressor pada ternak, pendekatan perilaku alami ternak, aspek perkandangan, dan penyediaan pakan/hijauan yang baik. Dengan upaya ini diharapkan dapat memberikan pembekalan dan wawasan yang cukup bagi kelompok-kelompok ternak dalam menerapkan kesejahteraan hewan di lapangan ke depan. Gambar 2. Kegiatan studi visit di kelompok ternak Baik disadari ataupun tidak secara umum peserta sebenarnya sudah menerapkan kesejahteraan hewan. Beberapa kelompok ternak sudah mendapatkan pengetahuan tentang cara berternak secara sederhana dari nenek moyangnya. Namun demikian, masih terdapat kekurangan khususnya dalam hal penerapan kesejahteraan hewan mengingat keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peternak dan sarana/prasarana yang tersedia, sebagai contoh dalam penerapan manajemen kandang, handling, manajemen stress, tatacara pemberian pakan, dll. Dengan diberikan pendekatan pengalaman dan pembekalan materi yang cukup peternak diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan memanfaatkan potensi/sumberdaya yang ada untuk mendukung peternakan berbasis peternakan rakyat. Demikian semoga bermanfaat(Red-17). |
Sekapur SirihAssalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Kami dengan rasa gembira menyambut partisipasi Anda di situs web kami. Sejalan dengan semakin berkembangnya tuntutan masyarakat terhadap fungsi dan peran Kesehatan Masyarakat Veteriner serta seiring kemajuan teknologi informasi saat ini maka situs ini akan kami gunakan untuk melayani dan menghubungkan Anda dengan Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Polling KesmavetMenjadi Direktorat yang Mampu Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Profesional dalam Menjamin Kesehatan dan Ketentraman Bathin Masyarakat. PengunjungWe have 21 guests and no members online Video
Pengelolaan dan Pelaksanaan Kurban Yang Benar, Aman, dan Nyaman
-------------------------------------------------------------
Cara Memilih Hewan Kurban Yang Baik
-------------------------------------------------------------
Metode Perobohan dan Pemotongan Hewan (Sapi)
-------------------------------------------------------------
Desain Fasilitas Pemotongan Hewan Kurban(Portable)
-------------------------------------------------------------
Pemeriksaan Antemortem Postmortem
-------------------------------------------------------------
Kesejahteraan Hewan Kurban
-------------------------------------------------------------
Nomor Kontrol Veteriner (NKV)
-------------------------------------------------------------
Dialog Penerapan Kesejahteraan Hewan
-------------------------------------------------------------
Waspada Penyakit Zoonosis
-------------------------------------------------------------
Ayam dan Hormon
-------------------------------------------------------------
Penggunaan Antimikrobial Yang Bijak
-------------------------------------------------------------
Artikel Ilmiah Populer
Sebaran Pengunjung |